Sabtu, 15 Januari 2011

Pria Ini Hidup Bersama Serigala


Shaun Ellis.

Shaun Ellis dan istrinya.

Bagi Shaun Ellis, serigala adalah bagian dari hidupnya. Ayah lima anak ini tidak sekadar membangun yayasan untuk membantu serigala yang terlantar, dia pernah menghabiskan setahun hidup bersama segerombolan serigala dan makan makanan mereka.

Pria asal Norfolk, Inggris ini mulai tertarik pada kehidupan serigala sejak usia 20-an pada 1990. Usai membaca kisah Levi Holt, biologis yang mendirikan pusat studi serigala di Idaho, Amerika Serikat, dia berhenti dari dinas Angkatan Laut Inggris, membongkar tabungan dan menjual semua miliknya untuk menyeberang benua.

Di Idaho, dia mempelajari serigala lebih dekat. Bahkan pada jarak yang dianggap berbahaya oleh peneliti lain. Otak Ellis dipenuhi pertanyaan: bisakah manusia jadi bagian dari keluarga serigala.

Setelah dua tahun menguasai medan, Ellis merambah gunung berhutan sekitar pusat penelitian itu sendirian, dan tinggal di hutan. Dia lalu bertemu dengan sekelompok serigala. "Perasaan takut langsung berubah jadi hormat," ujarnya seperti dikutip Harian Inggris, Guardian, Sabtu (15/1).

Dia mengikuti gerombolan itu ke sarang, yang juga dihuni beberapa anak serigala, dan memutuskan tinggal di sana. "Dalam waktu dekat, mereka mempercayai saya," kata Ellis.

Dia tinggal di sarang serigala selama lebih dari setahun, siang dan malam. Karena tidak memiliki kemampuan berburu, dia "kebagian tugas" menjaga sarang dan serigala kecil saat anggota kelompok dewasa mencari makan.

Serigala dewasa biasa membawa pulang hasil buruan berupa rusa atau kijang. Jika biasanya untuk serigala kecil, kali ini juga untuk tamu mereka, Shaun Ellis. "Saya makan apa yang mereka makan," ujarnya. Awalnya dia mengaku jijik. "Tapi jika anda sudah sepekan tidak makan, daging mentah terlihat enak," katanya. Dalam beberapa kesempatan, Ellis juga dibawakan buah beri.

Makanan mentah berdampak positif. Selama berada di alam bebas, Ellis tidak pernah sakit, sehingga dia bisa terus memantau kehidupan kawanan itu dan melihat serigala kecil tumbuh dewasa.

Selama jadi manusia serigal, Ellis terus menjaga kontak dengan rekan-rekannya di pusat penelitian. Dia memiliki tempat surat khusus sehingga rekannya bisa mengetahui jika Ellis terancam bahaya.

Tidak selamanya tinggal di sarang serigala membawa kenangan indah. Ellis pernah hampir mati gara-gara memakan bagian yang salah. Usai membunuh korban, serigala selalu makan bersama. Ternyata masing-masing anggota kelompok mendapat jatah bagian tubuh korban yang berbeda, sesuai dengan hirarki. Tanpa sadar, Ellis melahap bagian yang bukan jatahnya. Seekor serigala langsung menyergap. seluruh wajah Ellis berada di mulut serigala marah itu. "Tulang rahang saya terasa terlipat," katanya.

Di waktu lain, Ellis berjalan sendirian ke sungai untuk minum saat seekor serigala menghadangnya dengan taring siap terkam. Namun sejenak kemudian serigala itu kembali bersahabat, menjilati wajah Ellis dan minum bersama. Dari jejak dan kotoran beruang di dekat sungai, Ellis menyadari perilaku tadi merupakan cara serigala menjaga anggota kelompoknya.

Usai kehilangan banyak berat badan, Ellis kembali ke peradaban. Dia mendirikan Wolf Center di Devon Inggris. Cita-citanya mengembalikan serigala ke alam liar di kampung halamannya, setelah serigala terakhir terbunuh di Inggris empat abad silam. "Serigala tidak buas, mereka cuma mahluk yang menempatkan keluarga di atas segalanya," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar